Tangis bayi mendatangkan simpati hingga ibunya atau yg mendengar datang menolongnya (memberi minum, mengganti popoknya, mengelusnya, atau menggendongnya), tangis bayi menjadi olah jantung & otot bagi si bayi, tangis bayi adalah tangis hamba Allah yg tulus, tak berdosa, fakir, tak berdaya yg mengundang iba & cinta. Jika dihadapan Allah SWT kita bisa menangis dg rasa fakir & tak berdaya seperti bayi, maka cinta Allah akan tiba, & menjadikan doa kita diterima oleh-NYA. Sayangnya kita terus berbuat dosa tanpa mau bertobat, sehingga hati berkarat & tak mampu lagi menangis dg rasa papa bermunajat kpd-NYA. KIta semakin jauh mengikuti Rasulullah s.a.w & sahabat beliau yg menghabiskan malamnya sholat & mengaji, menangis bertobat & bermunajat kpd-NYA.
(Sumber: Prof. Kudang Boro Seminar)