Kita mulai dari lapisan terbawah. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia masih termasuk kelevel negara yang masih berstatus miskin dan lambat maju jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Contoh terdekat negara Singapura. Jika dibandingkan luas negaranya masih belum seberapa dibandingkan dengan kota tanah kelahiran saya Dabo Singkep. Tapi kenapa negara Singapura bisa lebih maju jika dibandingkan dengan negara kita. Padahal negara Singapura hanya mengandalkan perdagangan yang letak negaranya di persimpangan pasar dunia. Kalau dilihat dari sumberdaya alam (SDA) sangatlah jauh dan mungkin seper seratus jika dibandingkan dengan SDA yang ada dinegara kita, misalkan SDA kelautan, hutan, tambang dll.
Coba kita lihat lagi masalah yang sedang melanda masyarakat kecil, seperti kenaikan harga sembako yang semena-mena terjadi di pasar-pasar yang menjual sembako. Bagi orang-orang yang kehidupannya sudah mapan bukanlah suatu permasalahan. Tapi coba lihat masyarakat yang serba pas-pasan atau bahkan serba kekurangan pasti merupakan masalah besar. Apalagi yang diperjuangkan berkaitan dengan KAMPUNG TENGAH alias MAKAN untuk KEBUTUHAN HIDUP SEHARI-HARI.
Belum lagi permasalahan yang terjadi pada petani-petani dan pedagang-pedagang kita yang tertekan akibat bias dari pasar global. Banyak petani-petani dan pedagang-pedagang kecil yang kecewa dengan kehadiran barang-barang import dari negara-negara luar. Yang berakibatkan banyak pedagang yang tidak mau lagi menampung pengrajin-pengrajin rakyat pribumi, padahal yang dibuat oleh pengrajin tersebut adalah barang-barang yang berkualitas tinggi dan merupakan icon bangsa kita. Saya contohkan seperti baju dan kain batik asli MADE IN INDONESIA. (ingat jangan sampai diakui lagi oleh bangsa asing, makanya sering-sering pake baju batik biar lebih keliatan asli orang Indonesia)
Belum lagi jika kita lihat para petani yang tidak bisa mengembangkan hasil bumi gara-gara di importnya kebutuhan-kebutuhan pokok kepasar Indonesia. Tapi katanya indonesia memiliki tanah yang subur sampai-sampai tongkatpun bisa ditanam. Dan sepertinya kita masih dijajah untuk semuanya itu. Yang lebih memprihatinkan lagi terkait dengan postingan saya mengenai Tabung Gas Elpiji yang bertajuk "
Foto-foto Bom dan Negara Pembuatnya". Gara-gara memikirkan penghematan, e...e... malah musibah yang datang. Terhitung sudah sekitar 100 kasus yang terjadi gara-gara tabung gas elpiji 3 kg.
Permasalahan politik yang juga sangat mencekam, sangatlah gemblang kita simak di televisi-telivisi. Mulai dari kasus perebutan kekuasaan, kasus korupsi yang meraja lela, mapia hukum, terorisme, pertikaian-pertikaian yang terjadi antar warga sampai kepada pertikaian dengan negara tetangga seperi yang terjadi baru-baru ini. Semuanya sangat sering kita dengar dan sepertinya sudah hampir menjadi tradisi yang memilukan bagi bangsa kita. Dimata dunia kita bagaikan negara yang kehilangan wibawa. Sampai kapan kita harus memikirkan permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi seperti kasus diatas ? Kapankah kita keluar dari permasalahan ini dan merasakan kemerdekaan yang abadi ?
Terakhir yang ingin saya ungkapkan adalah mengenai dunia pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat serius untuk kita bahas bersama dan harus sesegera mungkin untuk di tanggulangi. Baru-baru ini saya mendengar berita di televisi, masih banak anak-anak bangsa yang belum mengecap pendidikan. Banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Diantaranya kesenjangan sosial, faktor wilayah terpencil seperti yang terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia di pulau Borneo Kalimantan. Banyak anak-anak bangsa yang tidak mengecap bangku sekolah, padahal pemerintah sudah mencanangkan program WAJAR (Wajib Belajar 9 tahun). Bukan wajar yang ada tapi malahan GAK WAJAR apa yang saya lihat dan dengar serta rasakan.
Mudah-mudahan apa yang sudah saya ungkapkan di blog ini akan menyadarkan kita semua sebagai warga negara indonesia yang selalu perhatian dan sebagai kontrol masyarakat untuk negara yang kita cintai ini, yang pastinya kita semua sedang merindukan kemerdekaan yang hakiki. Sesuai dengan momen yang bersejarah ini, marilah kita selalu menanamkan rasa peduli antar sesama kita sebagai wujud dari sikap patriotisme terhadap negara kedaulatan ini. Akhirnya saya mengucapkan SELAMAT HARI JADI KEMERDEKAAN YANG KE 65 dan Selamat meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan ini...