tag:blogger.com,1999:blog-70401581602303048452024-03-13T06:55:26.958+07:00Tengku Khairil AhsyarTempatku Melampiaskan Apa Yang Ingin Ku Jadikan Sebagai Goresan TangankuT. Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/17532320900872000543noreply@blogger.comBlogger452125tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-48600958731901610382014-08-29T20:02:00.000+07:002014-08-29T20:02:09.649+07:00Manufer Ilmu dalam mencari sensasi baru pada penelitian<div style="text-align: justify;">
Sedikit memanufer dari bidang keahlian yang selama ini ditekuni dengan mengaitkan kebidang ilmu yang menjadi fokus utama dari apa yang telah dipelajari selama ini, tidak mengurangi apa yang sudah pernah didapati. Kali ini sangat terasa kalau ilmu itu begitu luas bidangnya dan dapat dikaitkan antara satu dengan yang lainnya. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Selama sebulan terakhir ini dicoba dengan sesuatu (bidang ilmu) yang baru untuk menghasilkan hasil karya terbaru dan ditantang dengan sesuatu yang dianggap selama ini tidak bisa, rasanya benar-benar suatu tawaran yang harus dan patut untuk dicoba. Kata-kata semangat seperti: "Coba dulu", "Kamu bisa", "Kamu harus bisa", "Yang semangat ya..." dan kata-kata semangat lainnya tidak cukup untuk mengubah dan melahirkan hasil karya ilmiah yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Niat yang ikhlas, Ikhtiar dan berdoa sangatlah menentukan keberhasilan untuk melahirkan hasil karya dan inovasi terbaru dari ilmu-ilmu yang sedang dan telah dipelajari... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam semangat buat (diriku) yang menyelesaikan tugas akhir, jangan pernah mengeluh. Hadapi dengan positif thingking & enjoy selalu... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
@yel.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-31365998145290786962014-07-19T02:02:00.000+07:002014-07-19T02:02:37.389+07:00Mari Berdoa Untuk Keselamatan Rakyat Palestina di Jalur Gaza<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-k7w58kBQbKA/U8lt8yEgp0I/AAAAAAAAAuU/1lfi_uSwHa0/s1600/Jalur+Gaza+Palestina+-+Palestine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-k7w58kBQbKA/U8lt8yEgp0I/AAAAAAAAAuU/1lfi_uSwHa0/s1600/Jalur+Gaza+Palestina+-+Palestine.jpg" height="157" width="200" /></a></div>
"Selamatkan Jalur Gaza Palestina" Mendengar berita yang sering muncul di televisi mengenai infansi militer israel ke Palestina khususnya di Jalur Gaza membuat hati saya sedih bercampur geram melihat perlakuan militer negara israel yang semena-mena terhadap rakyat Palestina. Tidak hanya rakyat sipil yang dibunuh dalam kejadian laknat ini, para kaum wanita dan anak-anakpun menjadi korban kebiadaban tentara israel yang tidak pandang bulu meluluhlantakkan bumi Palestina. <br />
<a name='more'></a><br /><br />
Belum lagi melihat informasi kejadian-kejadian dan foto-foto yang beredar di media masa seperti jejaring sosial Facebook dll, foto mayat, foto gedung-gedung dan rumah tempat tinggal, serta mesjid tempat rakyat Palestina melakukan ibadah 5 waktupun dihancurkan oleh tentara israel laknatullah. Hal ini tentu saja merupakan yang sangat tidak manusiawi, ditambahlagi tempat suci dan bersejarah umat Islam yakni Masjidil Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat Islam di bom oleh pesawat-pesawat israel.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hati semakin geram lagi ketika di mesjid dan surau tempat saya biasa melakukan sholat tarawih dan Jum'atan juga membahas dengan serius mengenai kejadian tersebut, sampai-sampai si khatib melinangkan airmatanya membacakan khutbah jum'at yang menyampaikan tema mengenai Jalur Gaza yang ada di negara Palestina. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, apakan daya diri ini tidak mampu berbuat apa-apa melihat dan mendengar kejadian tersebut. Yang mampu saya lakukan hanyalah mendoakan para rakyat dan kaum mujahidin untuk bersabar dan tetap bersemangat dalam mempertahankan tanah suci umat Islam yang memiliki sejarah yang besar. Saya yakin dengan berdoa dan membantu semampu mungkin untuk rakyat Palestina, akan dapat mengurangi beban yang sedang diderita oleh rakyat Palestina. Karena doa umat muslim merupakan senjata yang paling ampuh untuk melawan musuh yang keji seperti israel, yakinlah!. Dan dengan keyakinan akan pertolongan dari Allah SWT, saya yakin pula Allah akan memberikan yang terbaik untuk rakyat Palestina dengan apa yang diuji-Nya saat ini. <i>Save Gaza! Save Palestine!</i></div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-68654305242110473002014-07-17T09:04:00.001+07:002014-07-17T09:04:34.172+07:00Indahnya Dapat Berkumpul Kembali Bersama Keluarga<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah bahagia rasa hati ketika bisa bertemu dengan kedua orangtua setelah saya dapat kembali lagi ke kampung halaman tercinta. Kebahagiaan hati ini semakin berlipat ganda setelah target ingin bertemu dengan dua orang keponakan baru ditahun ini terpenuhi. Terimakasih ya... Allah dan ku ucapkan Alhamdulillah tahun ini bisa berkumpul dan bertemu dengan wajah baru calon penerus keluarga dan penerus bangsa. Setelah sekian lama menahan kerinduan akan berkumpul lagi bersama keluar besar akhirnya dapat dikabulkan oleh Allah... dan lewat blog ini saya ingin meluahkan rasa syukur saya. Alhamdulillah... Semoga tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan dapat meningkatkan kualitas keluargaku Ya... Allah...</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-50333555343316636052014-06-30T09:24:00.000+07:002014-06-30T09:24:47.853+07:00Mudik Lebaran Sebulan Sebelum Puasa Ramadhan<div style="text-align: justify;">
<b>Mudik Lebaran Sebulan Sebelum Puasa Ramadhan</b> - Mudik kekampung halaman merupakan saat-saat yang dinanti setiap orang yang rindu akan kampung halaman tercinta. Apalagi kalau orang tersebut sudah bertahun-tahun tidak dapat melakukan mudik yang dikarenakan tugas-tugas penting, tidak mendapat libur/cuti panjang, masalah keuangan dan lain sebagainya, sementara keinginan hati untuk mudik sudah benar-benar terasa di dalam hati dan selalu membayangkan kondisi yang ada dikampung halaman.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mudik kali ini saya rencanakan lebih awal dibandingkan dengan mudik-mudik sebelumnya. Biasanya saya selalu mudik pada saat mendekati hari lebaran, rata-rata sekitar seminggu sebelum lebaran. Itupun dilakukan setahun sekali. Kali ini saya merencanakan mudik jauh lebih cepat sebelum puasa pertama bulan Ramadhan dimulai. Namun, target saya tahun ini saya ingin pulang cepat agar supaya dapat melakukan ziarah kekubur Almarhum/ah kakek dan nenek yang sekitar sepuluh tahun lamanya saya tidak pernah melakukan ziarah pada sore hari menyambut bulan Ramadhan. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah... pada kesempatan tahun ini dapat terealisasi karena waktu libur yang saya dapatkan bertepatan diawal atau sebelum puasa Ramadhan. Dengan bermodalkan kalender akademik yang tertempel di kamar kos, tanpa ragu-ragu pada saat pembelian tiket pesawat untuk pulang ke kampung saya boking sebulan sebelum lebaran yang bertepatan pada tanggal 27 Juni 2014. Memang liburan semester kali ini merupakan liburan yang panjang karena sekalian dengan penerimaan mahasiswa baru, jadi bisa saya manfaatkan untuk merasakan kehangatan awal bulan Ramadhan di kampung dan dengan niat untuk dapat berziarah ke kuburan kakek dan nenek di kampung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan bagi teman-teman yang sudah ada niat untuk melakukan mudik lebaran tahun ini, tidak ada salahnya merencanakan mudiknya pada awal-awal bulan Ramadhan agar kegiatan mudiknya dapat direncanakan dengan matang dan penuh kesiapan serta dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat selama mudik lebaran. Akhirnya, saya ingin mengucapkan selamat mudik lebaran, semoga anda yang melakukannya diberikan kesehatan dan keselamatan, serta berbahagia bersama keluarga tercinta selama mudik lebaran...</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-9568948238589397292014-06-29T16:22:00.001+07:002014-06-29T16:22:23.187+07:00Menemui Pembimbing Ketiga Dr. Nugraha Edi Suyatma, STP, DEA<div style="text-align: justify;">
Alhamdulillah setelah sehari sebelumnya bimbingan bersama pembimbing satu Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc (tanggal 26 Juni 2014) saya diarahkan untuk menambahkan salah seorang dosen yang benar-benar pakar dibidang pengemasan (packaging). Pengemasan disini lebih kepada pengemasan daging pascapanen dengan pilosofi tujuan dari pengemasan adalah untuk mempertahankan kesegaran daging sampai kepada pihak konsumen. Penambahan pembimbing ketiga ini disarankan oleh pembimbing pertama karena dalam penelitian saya memang harus ada orang yang benar-benar pakar dibidang pengemasan tersebut. Karena jika yang menjadi pembimbing bukan orang yang benar-benar ahli dibidangnya, niscaya hasil yang ditelitipun tidak akan maksimal.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Setelah saya selesai melakukan konsultasi dengan pembimbing pertama, sayapun langsung bergegas mencari nomor kontak bapak Dr. Nugraha Edi Suyatma, STP, DEA yang merupakan salah seorang dosen dari Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) Institut Pertanian Bogor (Dramaga) melalui kantor departemen fakultas tersebut yang berada satu lantai di bawah ruangan dosen pembimbing pertama saya. Dengan tidak memakan waktu lama, sayapun mendapatkan nomor kontak dari salah satu staf departemen dan langsung mengarahkan saya ke kantor dimana tempat Pak Nugraha berada. Rupanya kantor beliau berada dua lantai di atas departemen dimana saya mencari informasi kontak beliau.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah kontak (Nomor HP/Telepon dan alamat rumah) dicatat, sayapun langsung mengarah ke kantor beliau, sempat ragu-ragu untuk mencari tepatnya kantor beliau berada, namun dengan keramahan dan arahan dari salah satu staf yang bekerja di departemen tersebut, saya akhirnya menemukan ruangan beliau, dan rupanya beliau sedang tidak berada di tempat. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Melihat kondisi ini, saya langsung melakukan kontak melalui SMS kepada beliau dengan menggunakan nomor kontak yang terlebih dahulu telah saya dapatkan. Pesanpun dikirim dan tidak lama kemudian saya langsung mendapatkan balasan yang isinya mengabarkan bahwa beliau masih berada di kota Surabaya dan akan kembali besok. Beliau juga memberikan jadwal ketemu untuk konsultasi bimbingan pada pukul 14:00 WIB di ruangannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keesokan harinya, sayapun menepati janji tersebut dengan datang sebelum pukul 14:00 WIB. Dengan langkah yang pasti dan optimisme yang tinggi, saya langsung menuju ke ruang calon dosen pembimbing ketiga tanpa ragu-ragu. Tepat di depan ruangan beliau, saya melihat ada salah seorang pemuda bersosok tinggi berkacamata yang baru saja keluar dari ruangan dimana tempat calon dosen pembimbing ketiga saya berada. Hati sudah mulai yakin kalau hari ini saya akan berhasil menemui beliau yang ditandai dengan keluarnya seorang mahasiswa tersebut dari ruangan yang menjadi target saya, hal ini juga memastikan bahwa ruangan beliau tidak dalam kondisi terkunci atau tertutup seperti pada kedatangan saya dihari sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, walaupun prediksi saya beliau pasti berada di dalam ruangan, saya tetap harus konsisten dengan janji yang telah disepakati, yakni ketemuan tepat pada pukul 14:00 WIB, sayapun duduk tepat di depan ruangan beliau untuk menunggu sampai tepat pada pukul 14:00 WIB. Sebelum tepat pukul 14:00 WIB tiba, ada salah seorang pemuda hampir sebaya dengan saya datang dengan gerak-gerik yang juga memiliki tujuan yang sepertinya hampir sama dengan saya, yakni mencari Pak Nugraha untuk melakukan konsultasi dan mengusulkan agar Pak Nugraha dapat menjadi dosen pembimbing dalam penelitian yang akan dilakukan. Rupanya mahasiswa tersebut. Rupanya pemuda tersebut satu angkatan masuk dengan saya namun berbeda jurusan dan merupakan alumni (S1) dari kampus IPB sendiri. Dan rupanya mahasiswa tersebut memang benar seperti apa yang telah saya duga, ingin menemui Pak Nugraha dan ingin konsultasi mengenai tesis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Dengan keyakinan dan sedikit keberanian setelah memiliki teman untuk masuk ke dalam ruangan Pak Nugraha, kami pun mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan mendapatkan beliau sedang tepat berada diruangan kerjanya. Dengan muka yang masih asing dan dengan mimik wajah yang masih penuh dengan rasa penasaran kamipun langsung memperkenalkan diri kepada beliau dan kemudian kami langsung dipersilahkan duduk di ruang penerimaan tamu. Sungguh saya tidak menduga, kami disambut dengan kesopanan dan keramahan yang dimiliki oleh Bapak Nugraha dalam menerima kedatangan kami.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Singkat cerita, saya mendapat giliran pertama untuk memaparkan apa yang menjadi tujuan saya bertemu dengan beliau. Sebelumnya saya melakukan perkenalan diri kalau saya berasal dari mahasiswa yang berbeda jurusan dan bidang keahlian dengan pak Nugraha serta dengan niat untuk melakukan penelitian mengenai bidang ilmu yang terkait dengan beliau yakni mengenai pengemasan daging. Berbagai pertanyaan dan jawaban serta penjelasan-penjelasan singkat yang meyakinkan untuk dapat lebih memperjelas inti permasalahan yang akan dikerjakan dalam penelitian saya, dan akhirnya banyak masukan yang saya terima dari beliau seputar langkah awal apa yang harus saya kerjakan. Diakhiri dengan tanda tangan beliau sebagai pembimbing ketiga saya, sayapun bersiap untuk menerima bimbingan yang beliau arahkan agar mencapai hasil penelitian yang maksimal.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya... kira-kira itulah cerita saya mengenai perjumpaan perdana saya dengan dosen pembimbing ketiga. Bagi saya, hal ini merupakan sejarah baru bagi saya dalam dunia pendidikan yang sedang saya kecapi. Dan mudah-mudahan dengan langkah awal ini dapat menentukan arah yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban saya sebagai mahasiswa S2 di kampus IPB tercinta. Dan satu lagi, semoga penelitian saya dalam selesai dalam waktu yang singkat dan dengan kualitas penelitian yang baik. Selamat menunggu cerita dan pengalaman saya berikutnya... (26 Juni 2014 - Bimbingan pertama dengan pak Nugraha)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-42504803893988288982014-06-26T09:00:00.000+07:002014-06-27T05:37:58.995+07:00Nongkrong Di Cafe Kedai Telapak Botani Square Bogor<div style="text-align: justify;">
Asyiknya nongkrong di <b><u>Kedai Telapak</u></b>, sebuah cafe yang terletak di depan <u><b>Botani Square</b></u> kota <b><u>Bogor</u></b>. Nongkrong malam ini bersama teman-teman kampus sambil menunggu jadwal keberangkatan bus yang akan bertolak ke bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sekitar berenam kami duduk menikmati makanan yang dipesan di cafe <b><u>Kedai Telapak</u></b> dan dengan obrolan-obrolan yang menyenangkan sepadan dengan suasana keakraban yang damai menjelang mudik ke kampung halaman.
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suasana terakhir di Botani Square (Boker) dalam rangka mudik kampung menjelang puasa pada kesempatan ini, saya sempatkan untuk bercengkrama sambil mengatur strategi apa yang harus dikerjakan selama berada di kampung halaman nanti. Sambil bercerita, tertawa, berbagi pengalaman, sambil saya membuka dan mencari ide-ide yang bermanfaat untuk dapat dikerjakan dalam mengisi waktu liburan dibulan puasa yang penuh berkah. Tidak hanya mengenai penelitian yang terfikir dibenak saya untuk saya kerjakan secara perlahan di kampung halaman, hal-hal kecil yang bersifat membantu masyarakat kampung sayapun saya fikirkan. Mudah-mudahan sesampainya di kampung halaman nanti saya dapat berbagi informasi dan ilmu kepada sesama teman, orang tua, adik-adik dan kepada orang-orang yang ingin berbagi bersama saya.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-19647752351618010252014-06-24T20:35:00.000+07:002014-06-24T20:35:51.462+07:00Tour TIMNAS U-19 Ke Dabo Singkep Kabupaten Lingga<div style="text-align: justify;">
<u><b>Tour TIMNAS U-19 Ke Dabo Singkep Kabupaten Lingga</b></u> - Sungguh masih belum percaya mendengar berita mengenai kedatangan Timnas U-19 (Tim Nasional Usia 19 Tahun) ke desa kelahiran saya di Dabo Singkep Kabupaten Lingga Kepulauan Riau. Mungkin jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah yang ada di daerah Kepulauan Riau (Kepri) lainnya, jujur saja Dabo Singkep masih minim dengan fasilitas-fasilitas olah raga yang memadai. Jangankan stadion sepak bola megah yang memiliki rumput yang bagus atau desain gedung yang oke dengan kapasitas penonton puluhan ribu, dikelilingi tempat duduk penonton saja tidak. Kalau dibayangin, lapangan yang ada sekarang ini kondisinya hanya padang rumput lepas dan tidak dikelilingi oleh bangku penonton, jadi kalau dibandingkan dengan stadion megah yang ada di dunia masih kalah, karena jumlah penonton yang bisa menonton di lapangan ini tidak terbatas jumlahnya (infinitive). </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Namun, bukan itu yang menjadi salutnya saya dengan Timnas U-19 yang diasuh oleh Pelatih Indra Sjafri ini. Indra Sjafri sangat menghargai dan berusaha keras untuk terus mencari bibit-bibit atlit yang unggul yang nantinya bisa bergabung bersama dengan pemain Timnas lainnya yang sebelumnya sudah bergabung. Beliau juga sangat menghargai antusiasme dari masyarakat-masyarakat pelosok yang cinta dengan tim kesayangan milik seluruh rakyat Indonesia ini. Indra Syafri juga sempat mengatakan melalui salah satu media masa di Kepri (Radar), bahwa ada hal yang berbeda ketika mereka melakukan tour ke Dabo Singkep. Mereka merasakan rasa kekeluargaan yang sangat mendalam antara para atlit sepak bola dengan warga ketika mereka bercengkrama bersama masyarakat Dabo Singkep. Indra Sjafri juga sempat mencicipi salah satu buah musiman yang ada di pulau Dabo Singkep yakni buah Durian dan sempat mengomentari bahwa buah durian yang ada di Dabo Singkep manis-manis.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sedikit hasil liputan yang saya tunggu sejak sore hari dari kejauhan melalui media internet mengenai pertandingan yang tidak disiarkan secara langsung di TV ini, bahwa skor akhir 6-0 untuk kemenangan Timnas U-19 yang masing-masing terjadi dibabak pertama 4-0 dan 2-0 dibabak kedua. Walaupun skor yang diraih cukup telak, namun semangat dan kecintaan saya akan pasukan Merah Putih ini tidak akan pernah surut untuk saya bela, dan sampai kapanpun akan terus saya bela. Jayalah Garuda Muda...</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-81729518688406358232014-06-20T19:44:00.001+07:002014-06-20T19:44:16.139+07:00Ujian Akhir Semester 2 Berakhir<div style="text-align: justify;">
Kurang dua bulan genap setahun saya menjejakkan kaki di Kota Bogor menjalani studi S2 di kampus Institut Pertanian Bogor. Setahun bukanlah waktu yang lama jika kita benar-benar menghargai dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif. Semenjak setahun ini lumayan banyaklah ilmu dan pengalaman yang sudah saya dapatkan, namun rasanya semakin jauh dari sosok manusia yang sempurna dan masih banyak pula ilmu-ilmu yang harus saya pelajari untuk menambah bobot kualitas dari apa yang menjadi fokus pembelajaran jati diri saya.</div>
<a name='more'></a><br />
<span style="text-align: justify;">Saat saya mengupdate blog ini, pikiran agak sedikit lega karena telah berakhirnya semester genap. Hari demi hari menjalani perkuliahan dan menjalani ujian sesuai dengan kewajibanpun telah saya jalani. Kini tibanya untuk sedikit refresing mengenai pikiran. InsyaAllah refresing akan saya jalani dan saya isi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif di kampung halaman tercinta.</span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Namun, perjuangan saya belum usai, karena setelah semester dua ini berakhir, semester tiga menanti dengan segala pengalaman-pengalaman dan ilmu-ilmu baru yang harus saya kejar. Apalagi tugas tesis sebagai kewajiban seorang mahasiswa Pascasarjana harus saya penuhi jika saya ingin meraih gelar M.Kom. Dan mudah-mudahan setelah pulang dari kampung halaman, saya mendapatkan pencerahan dan semangat yang tinggi untuk menyelesaikan segala kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa S2 dan dapat lebih semangat lagi dalam menjalani pendidikan agar tercapai semua yang dicita-citakan.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-50334113520506795862014-06-06T20:24:00.000+07:002014-06-06T20:24:06.591+07:00Perkuliahan Jam 7 Pagi Di Kampus IPB Baranang Siang<div style="text-align: justify;">
Hari ini lain dari hari-hari biasanya. Bangun tidur, mandi, Sholat subuh, terus sarapannya hanya sekantong cemilan ringan yang dibeli di pinggiran jalan dekat kampus. Habisnya saya buru-buru menunggu angkot carteran dari Dramaga menuju ke Baranang Siang kota Bogor karena mengejar waktu untuk cepat sampai di kampus IPB Baranang Siang. Hari ini perkuliahan diadakan di kampus kota untuk matakuliah <i>Computational Intelligence</i> dan kebetulan yang mengisi perkuliahan hari ini adalah Bapak Dr. Ir. Yandra Arkeman. Beliau merupakan dosen IPB yang telah memiliki banyak pengalaman mengajar bahkan sampai ke negeri Matahari terbit, dan kalau saya tidak salah bahkan sempat mengajar di negeri Paman Sam juga.</div>
<a name='more'></a><br />
<span style="text-align: justify;">Mengapa saya mengatakan hari ini merupakan lain dari hari-hari sebelumnya, karena perkuliahan hari ini merupakan perkuliahan pengganti yang dimulai pada pukul 7:00 WIB di kampus IPB Baranang Siang Kota Bogor. Biasanya ruang perkuliahan kami diadakan di kelas dekat Kampus IPB Dramaga Bogor yang tidak jauh dari kos tempat tinggal saya, ya... sekitar 10 menit jika jalan kaki. Nah, yang membuat lain dan sedikit agak tabu bagi saya adalah hari ini saya harus bangun lebih awal untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi di kota Bogor ini. Dan sangat jarang sekali hal ini terjadi dihari-hari biasanya. </span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Walaupun jarak antara kampus IPB Dramaga ke kampus IPB Baranang Siang lebih-kurang 16 Km, namun faktor kemacetan yang kerap terjadi dijam-jam sibuk membuat saya sedikit agak ragu-ragu kalau berangkatnya 1 jam sebelum perkuliahan dimulai, belum lagi harus menyempatkan diri untuk sarapan pagi. Mungkin untuk jarak 16 Km bisa mencapai waktu 2 jam. Bagi saya, itu sangat luar biasa sekali berada di dalam transportasi umum menunggu kemacetan untuk dapat sampai ketempat tujuan. Dua jam perjalanan itu, kalau normalnya sudah bisa menuju ke luar kota untuk refresing. Sungguh buruk kondisi lalu lintas yang ada di negara kita.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Karena perkuliahan hari ini dirapel untuk 3 kali pertemuan, jadi diperkirakan kami akan selesai tidak lama sebelum sholat Jum'at berlangsung, berhubung hari ini adalah hari Jum'at. Mungkin apa yang saya alami ini tidak separah apa yang dialami oleh teman-teman saya yang berdomisili di luar kota Bogor, seperti yang berada di kota Depok dll, harus menunggu kereta dan yang jelas harus bangun lebih awal lagi. Dan satu hal yang membuat saya bersemangat dihari ini adalah semangat ingin belajar, kekompakan dari teman-teman dan kebersamaan yang selalu ada walaupun ditengah-tengah kondisi yang lagi mendesak.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-18536465099663782422014-06-05T19:56:00.000+07:002014-06-05T19:57:50.926+07:00Pengalaman Bimbingan Penelitian Tesis Pertama Dengan Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc<div style="text-align: justify;">
Untuk menyelesaikan pendidikan Strata 2 (S2) saya di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) tepatnya pada jurusan Ilmu Komputer, saya harus menghadapi yang namanya Tugas Akhir atau kalau dilevel magisternya disebut dengan Tesis. Tesislah yang memadukan berbagaimacam ilmu-ilmu yang ada baik dalam tasit maupun explisit agar menjadi suatu informasi dan pengetahuan baru. Dengan tesis pulalah kita dapat menentukan fokus minat bidang keilmuan yang akan kita dalami sebagai spesifikasi bidang ilmu yang mendukung pendalaman dan peningkatan kualitas pengetahuan kita.<br />
<a name='more'></a><br />
Pada tanggal <b>4 Juni 2014</b> tepatnya di homebasenya calon pembimbing pertama <b>Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc</b>, saya bersama seorang teman datang kesana untuk menemui beliau konsultasi mengenai tesis/penelitian yang akan saya kerjakan. Pertemuan ini merupakan pertemuan dan bimbingan pertama saya dengan seorang Profesor yang memiliki bidang keilmuan yang satu linear dengan saya. Beliau merupakan salah satu guru besar yang memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman-pengalaman yang tidak pernah surut akan ide-ide yang terbarukan. Yang saya senang dengan beliau ini, beliau dapat memunculkan ide-ide yang sederhana dan menghasilkan output yang luar biasa dari ide yang sederhana tersebut.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Berbicara masalah penelitian yang akan saya jalani ini, tidak terlepas dari kualitas ilmu yang ada dalam diri saya yang selama ini telah saya pelajari, baik secara formal maupun informal. Ilmu dan pengalaman merupakan modal penting dalam mempermudah perjalanan hidup siapapun, terutama untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang datang sebagai ujian ujian hidup, khususnya saat ini dalam dunia pendidikan yang sekarang saya jalani. Dengan ilmu yang telah dipelajari dan pengalaman yang banyak didapati dari usaha-usaha kreatif untuk mencari sesuatu yang baru, kita akan menyadari bahwa betapa miskinnya pengetahuan kita selama ini dan betapa besarnya keagungan Allah akan rezeki-Nya yang berupa pengetahuan yang tidak terbatas cakupannya. Tidak ada satu manusia yang ada dimuka bumi ini yang mampu menguasai semua ilmu pengetahuan yang telah diciptakan oleh Allah SWT. Subhanallah... sangat luas dan tidak terbatas.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada saat saya dan teman saya bertemu langsung dengan salah satu dosen panutan saya ini untuk konsultasi mengenai penelitian yang akan saya kerjakan, grogipun muncul karena berhadapan langsung dengan orang yang sangat dihargai di kampus ini. Infocus dan laptop rupanya sudah tertata dengan rapi dalam kondisi dihidupkan, dalam hati saya berkata, berarti beliau sudah menanti dari tadi kehadiran kami. Hal ini diperkuat dengan komunikasi yang terjadi sebelum kami berangkat menggunakan mobil menuju ke homebasenya beliau. Saat itu, di dalam mobillah HP kami secara kebetulan berbunyi, dan rupanya di HP saya beliau menelpon dan menanyakan posisi kami berdua serta menyuruh agar kami segera menemui beliau karena beliau juga kebetulan masih ada kegiatan yang lainnya. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada saat saya masuk, saya tetap menjaga mimik wajah saya untuk selalu tersenyum dan yang ketika dilihat oleh orang lain seperti biasa saja alias tidak seperti orang grogi. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karena saya terlalu menyegani beliau dan takut kalau berbuat salah sedikitpun, padahal baru saja berbuat salah karena perbuatan yang tidak konsisten dengan janji (ketemuan). Terkadang sesuatu yang terlalu berhati-hati dalam menjaga sikap kepada beliau membuat saya juga bisa melakukan kesalahan, apalagi ditambah dengan sikap grogi saya. Seperti, ingin berhati-hati dalam berbicara, eh.. malah saya mengeluarkan perkataan yang terkadang memang tidak sesuai dengan persepsi beliau atau sedikit membuat beliau mengintrospeksi diri, bahasa saya yang terlontar memang seperti menasehati atau menanyakan kelemahan beliau. Sebenarnya, bukan itu maksud yang sudah dikeluarkan dari dalam mulut saya. Maksud saya adalah bahasa pendahuluan yang memancing pembicaraan awal ketika bertemu dengan beliau. Ehh... karena grogi tadi, saya jadi malah salting (salah tingkah), mungkin bukan salting, tapi salngong (salah ngomong) kali. Mungkin sikap saya itu adalah sebuah adaptasi saja terhadap orang yang saya anggap sangat spesial.</div>
<br />
Kembali lagi ke tujuan awal saya memposting curhatan eksplisit saya ini....<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Karena tekad yang kuat dan termasuk ke dalam rencana awal saya pada proses penelitian ini, saat Prof. Kudang menjelaskan mengenai penelitian yang memang telah beliau persiapkan untuk saya dan teman saya, saya mersakan saya sudah menemukan satu jalan atau solusi yang selama ini saya bingunkan, yakni mengenai topik penelitian. Sesuai dengan rencana dan tekad awal saya, saya berjanji ketika saya melakukan bimbingan dengan beliau, saya akan siap dengan segala konsekwensi, kesulitan dan tantangan saya sebagai seorang peneliti dari mahasiswa jurusan Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor yang akan mengembangkan dan memperdalam konsentrasi keilmuan saya tentunya melalui penelitian dan arahan-arahan dari seorang guru besar yang memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman yang seharusnya saya tangkap sebagai sebuah pengetahuan tasit yang nantinya bisa menjadi panutan saya dalam menjalani profesi saya dikemudian hari.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Memang sih, dari apa yang dijelaskan oleh beliau, tidak banyak yang terekam dalam memori kepala saya, namun dalam memori HP saya semua pembicaraan mulai dari awal sampai pertemuan kami selesai telah saya rekam. Dan itu merupakan salah satu trik atau jurus beliau yang pernah diajarkan ke kami, ketika salah satu pertemuan perkuliahan untuk matakuliah <i>Knowledge Management System</i> berlangsung. Intinya semua pengetahuan yang dikeluarkan oleh seorang expert (pakar) ketika melakukan sharing knowledge, itu harus dicapture (tangkap), salah satu caranya adalah dengan menggunakan recorder (alat perekam). Alhamdulillah, walaupun tidak banyak yang saya pahami pada saat beliau menjelaskan materi yang akan diteliti, namun dirumah saya bisa memahaminya dengan baik, dan berhasil saya eksplisitkan melalui dokumen word dari hasil diskusi tersebut. Hasilnya, tetap saja otak ini masih bingung dan harus banyak mencari, menggali, bertanya dan selalu aktif, alias tidak boleh malas. Teringat dengan pesan beliau mengenai penelitian yang akan dikerjakan, "Penelitian ini masih baru dan karena ini baru, kamu harus lebih agresif, kreatif, inovatif dan harus banyak berfikir".</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jadi, hasil diskusi yang saya dapatkan pada pertemuan pertama pada bimbingan tesis ini telah saya dokumentasikan dengan baik. Hal ini saya lakukan karena saya ingin mengeksplisitkan kegiatan awal penelitian saya ini agar pada saat ketika saya butuhkan, saya dapat mempelajarinya lagi dengan mudah. Selain itu, postingan saya ini juga saya jadikan sebagai curhatan dari pengalaman pertama saya pada saat melakukan bimbingan penelitian dengan seorang panutan yang memiliki pengetahuan dan cara berfikir yang modern yang tidak hanya sekedar memikirkan dunia saja, akhiratpun beliau juga sangat fokus. Buktinya, Prof. Kudang tersebut mampu menghafal 30 Juzz Al-Qur'an. Subhanallah...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan kepada teman-teman yang akan maupun sedang menjalani penelitian, Keep Spirit dan tetap jaga kesehatan.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-15630479691251981002014-05-25T09:58:00.000+07:002014-05-25T09:59:00.632+07:00Jenguk Teman Sakit Di Rumah Sakit Medika Dramaga Bogor<div style="text-align: justify;">
Kegiatan pagi ini pergi menjenguk teman yang sakit di Rumah Sakik Medika Dramaga Bogor. Bukannya pamer jiwa korsa saya ke orang lain, tapi hanya ingin membalas jasa teman yang pernah care sama saya pada waktu saya sakit. Yah... walaupun dia hanya sekedar nunjukin dimana apotik tempat untuk beli obat, bagi saya dia sudah care kepada orang lain. Beberapa hari ini giliran dia yang diuji dengan kesehatannya, kata dokter sakitnya Tipus. Yah.. mungkin karena kecapean kali. Maklum, kuliah Magister sangat butuh kesehatan yang fit, apalagi ketika musim tugas datang. Ga' perduli cewek atau cowok.<br />
<a name='more'></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika melihat orang sakit atau pada saat dalam kondisi sakit, selalu saya teringat pada waktu saya sehat. Begitu irinya hati ini ketika melihat orang laing yang sehat sementara kita dalam kondisi sakit. Jujur, kadang kala pikiran ini langsung teringat dengan kematian, sampai-sampai mau nulis surat wasiat (heee... wasiat nomor PIN ATM kale, boro-boro, harta saja masih baju doang). Makanya pada saat diberikan kesehatan kita seharusnya bersyukur kepada yang memberikan kesehatan dan harus selalu ingat ketika kita diuji dengan kesakitan. Sakit aja kita harus bersyukur, apalagi sehat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
So... temans... kalau ada teman anda yang sakit, selagi bisa menjenguk, mari kita menjenguknya. Minimal membantu memberikan semangat kepada yang si sakitnya. Dan jangan lupa, doakan agar si yang sakitnya cepat sembuh dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. Salam sehat dari Rumah Sakit Medika Dramaga Bogor.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-45033896916454035092014-05-21T08:54:00.000+07:002014-05-21T09:03:45.544+07:00Website Info Pengumuman Kelulusan Ujian Nasional<div style="text-align: justify;">
Berhubungan dengan hari pengumuman kelulusan SMA - SMK saya jadi teringat dengan masa-masa dulu pada saat belajar coding PHP. Memang untuk memperdalam dan membuktikan ilmu pemrograman yang kita pelajari berhasil atau tidaknya, kita harus membuat sebuah atau beberapa project. Alhamdulillah project sederhana dari proses pembelajaran autodidak bahasa pemrograman PHP saya buktikan dengan membantu pihak SMK Labor Pekanbaru (Labschool Pekanbaru) untuk dapat memperluas informasi-informasi sekolah kepada masyarakat luas melalui media yang saya buat. Salah satunya adalah website pengumuman informasi kelulusan Ujian Nasional SMK Labor Pekanbaru.
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Website pengumuman info kelulusan UN tersebut rupanya sampai sekarang masih dipergunakan dan tertera <i>copyright </i>pembuatan masih di tahun 2008. Artinya usia aplikasi tersebut sudah berusia 6 tahun. Ini merupakan suatu penghargaan bagi saya karena sistem informasi tersebut dianggap bermanfaat dan membantu mempermudah pihak sekolah dalam memperluas informasi serta dapat mengangkat citra baik sekolah dimata masyarakat luas. Terimakasih Labschool Pekanbaru karena sudah sudi menggunakan hasil karya sederhanaku. Itu salah satu hadiah yang bisa aku persembahkan kepadamu, karenamu aku bisa banyak belajar mengenai IT sampai seperti saat ini. Dan terimakasih pula buat master-master yang masih berada disana.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-12395396550909485352014-05-20T06:50:00.001+07:002014-05-20T06:50:29.305+07:00Selamat Menunggu Pengumuman Kelulusan SMA, SMK dan MA<div style="text-align: justify;">
Hari ini merupakan hari dimana adek-adek yang mengecap pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas/Kejuruan/MA menanti saat-saat yang paling menegangkan selama menjalani pendidikan kurang lebih 3 tahun disekolah. Tiga tahun bukanlah waktu yang lama untuk dijalani bagi orang-orang yang haus dengan pendidikan. Tidak terasa sekarang sudah berada diujung waktu menanti hasil selama berada disekolah yang anda percayakan untuk menggali ilmu. Hari ini, adek-adek bisa saja mendapatkan kegembiraan, namun bisa juga menerima kesedihan setelah mengetahui hasil yang disampaikan kepada anda semua. Ada yang nangis gembira ada pula yang nangis karena sedih tidak lulus.</div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Info Kelulusan merupakan satu informasi hasil penilaian dari kumulatif bobot penilaian yang adek-adek dapatkan dalam menjawab soal-soal yang diuji selama di sekolah, dan itu hanya berupa nilai angka. Sebenarnya, nilai yang paling penting disini adalah nilai-nilai dari ilmu dan pengalaman yang telah adek-adek dapatkan selama duduk dibangku sekolah tersebut. Tidak hanya nilai-nilai yang berupa angka dari masing-masing pelajaran, nilai-nilai yang terkandung dalam masing ilmu yang dipelajari, nilai-nilai budi pekerti yang telah dicontohi dari guru-guru yang ada di sekolah, nilai-nilai kemandirian, nilai-nilai pengalaman selama bergaul dengan lingkungan, teman-teman dan bahkan organisasi.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Coba tanyakan didalam diri masing-masing, "Apakah lebih mengedepankan nilai-nilai ujian (yang berupa angka), atau lebih mengedepankan nilai-nilai pengalaman pembelajaran yang telah menambah skill anda masing-masing". Beruntung bagi anda yang mengedepankan kedua-duanya, namun ketika orientasi anda hanya trefokus pada nilai angka saja, inilah yang banyak menyebabkan anda semua menjadi alumni-alumni yang memiliki mental yang lemah dalam menerapkan ilmu yang sudah anda pelajari di masyarakat, karena tidak begitu banyak yang bisa anda lakukan dimasyarakat yang berkaitan dengan ilmu-ilmu yang telah anda pelajari selama duduk dibangku sekolah. Sebaliknya, di dunia kerja, persaingan semakin hari semakin ketat. Tidak ada satu perusahaan atau tempat-tempat kerja yang ingin merekrut karyawan baru dengan skill yang lemah. Artinya, jika anda tidak hanya sekedar belajar pada saat proses pembelajaran, melainkan sungguh-sungguh dalam menerapkan ilmu tersebut serta tahu bagaimana mengimplementasikan ilmu tersebut, itulah anda yang merupakan alumni yang cerdas dan siap untuk menghadapi dunia berikutnya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, kakak mengucapkan selamat menanti pengumuman kelulusan buat adek-adek kakak se-Nusantara dan selamat pula bagi adek-adek yang dinyatakan lulus. Bagi yang belum lulus, mungkin itu hanya sekedar penilaian yang kurang memenuhi standar minimalnya. Silahkan belajar lagi dan lakukan perbaikan diri. Semoga adek-adek kakak semuanya dapat meraih target-target hidup berikutnya sesuai dengan jalan masing-masing. Amiiin.</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-73281267687828533602014-05-19T11:04:00.001+07:002014-05-19T11:04:53.431+07:00Saya Lagi Galau Dengan Tugas Akhir Kuliah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-W5yRlzVddeU/U3mBSEM5yvI/AAAAAAAAAsc/3ON0IAIlmfk/s1600/Bingung+2+++Galau.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Foto Galau - Tengku Khairil Ahsyar" border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-W5yRlzVddeU/U3mBSEM5yvI/AAAAAAAAAsc/3ON0IAIlmfk/s1600/Bingung+2+++Galau.jpg" height="186" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai seorang mahasiswa pasti pernah mengalami masa-masa galau dengan tugas akhir yang harus diselesaikan. Apakah berupa Skripsi, Tesis maupun Disertasi. Nah, ini nih yang sekarang menjadi kegalauan saya belakangan ini. Riset yang harus saya lakukan kalau saya ingin menamatkan studi yang sekarang saya jalani ini. Jujur saat ini saya masih galau dengan topik dan judul apa yang tepat untuk saya ambil. saya harus mengambil judul yang tentunya sesuai dengan bidang dan kemampuan saya dan tentunya dengan prediksi waktu penyelesaiannya tidak lama.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya saya malu mau nguber-nguber keluhan ini di blog, tapi mau gimana lagi, disinilah tempat saya bisa melampiaskan apa yang sedang saya rasakan sekarang ini. Mudah-mudahan teman-teman lainnya tidak mengalami seperti yang saya alami sekarang, dalam artian, jika teman-teman sedang atau akan menjalani studi apakah D3, S1, S2 maupun S3 hendaknya sudah memikirkan topik dan judul penelitiannya jauh-jauh hari sebelum dituntut untuk memilih, biar ga' bingung seperti yang saya alami sekarang ini.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya topik saya sudah ada sih, cuma judul saja yang masih ragu-ragu dan plin-plan. Sampai-sampai calon dosen pembimbing 2 saya juga hampir ikut plin-plan melihat keadaan saya (mudah-mudahan saja tidak). Pengennya untuk tidak melakukan coding, melainkan cukup dengan melakukan analisis saja. Atau sesuatu yang tidak terlalu memberatkan otak. Maklumlah, serasa umur sudah berlanjut terus. Yah... maksudnya selagi masih bisa memilih topik dan judul yang mudah, why not ?</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saya ga' tau kedepannya seperti apa penelitian yang akan saya jalani. Galau saya ini saya akui karena kurangnya persiapan dari awal dan disebabkan oleh beberapa permasalahan eksternal yang berhubungan dengan tempat studi kasus yang saya rencanakan sebagai tempat studi kasus. Memang permasalahan ini belum saya coba tanya ulang untuk yang kedua kalinya. Hanya berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari teman dekat sejawat. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ada beberapa introspeksi diri dari saya mengenai kejadian ini:</div>
<ul>
<li>Saya tidak benar-benar mempersiapkan diri untuk memfokuskan ke penelitian</li>
<li>Saya tidak konsisten dengan apa yang telah menjadi keputusan diawal dan final saya</li>
<li>Saya terlalu berfikir sesuatu yang belum dikerjakan sulit, padahal itu belum tentu sulit dilakukan</li>
<li>Saya malas membaca referensi-referensi yang berkaitan bidang yang menjadi background penelitian saya</li>
<li>Saya jarang konsultasi dan sharing dengan dosen-dosen yang memiliki banyak pengalaman dan ide-ide mengenai penelitian</li>
<li>Saya jarang berdiskusi dengan teman-teman atau senior-senior untuk sud</li>
<li>Saya orangnya cepat mengeluh</li>
<li>Saya orangnya malasan</li>
<li>Saya tidak terlalu menguasai bahasa inggris, padahal bahasa Inggris wajib untuk saat sekarang ini</li>
<li>Pokoknya saya lagi galau saat ini...</li>
</ul>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Yah... kira-kira begitulah persaan yang sekarang saya alami. Bagaimana dengan perasaan dan pengalaman teman-teman sekalian? Jika ada dishare kesaya ya... he....</div>
</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-24452453721820249562014-05-14T06:35:00.001+07:002014-05-14T07:17:32.042+07:00Fenomena Cangkir Terbang Labschool<div style="text-align: justify;">
Biasanya dimana-mana yang paling sering kita dengar di TV-TV atau diberita-berita lainnya adalah kejadian fenomena mengenai Piring Terbang. Kali ini ada kejadian yang lebih fenomena lagi, malahan lebih fenomena dari acara talkshow Bukan Empat Mata yang sering di siarkan di Trans 7. Mau tau ceritanya seperti apa? dijamin menarik, dan anda harus membaca artikel ini sampai selesai. Kalau masih belum jelas ceritanya, silahkan diulangi lagi bacanya. Let's goooo...!!!</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya kalau lagi kepengen minum teh atau kopi hangat tinggal panggil, tinggal teriak, tinggal bilang, tinggal suruh, tinggal telepon dan tinggal pesan saja, itupun masih mendingan. Parahnya, CANGKIR MELAYANG ke udara dan jatuh kelantai. Klentang... klenting... klentong... deeerrrrr, jatuh kelantai memberikan isyarat kepada orang yang akan membuatnya berisi dengan air teh atau kopi hangat sesuai dengan keinginan yang melempar (sebut saja orang yang melempar cangkirnya adalah "tersangka", sedangkan orang yang memungut cangkir dari lantai dan membuatnya berisi dengan air teh atau kopi hangat adalah "korban" nya). Apesnya lagi bagi para korban, cangkir yang dilempar kadang kala masih dalam kondisi kotor dan harus di cuci terlebih dahulu sebelum dibuatkan air teh atau kopi hangat untuk para tersangka (jadi nambah kerjaan lagi bagi korbannya). </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Itu dulu... dan tidak akan pernah terjadi lagi dengan orang dan dengan waktu yang sama. Entahlah kalau Yang Di Atas mengizinkan untuk ketemu lagi dengan orang-orangnya (orang-orangnya=jamak, artinya lebih dari satu orang korbannya, hee...). Namun, sesadis apapun metode para tersangka, korbannya tidak pernah terlalu menunjukkan rasa dongkol yang ada di dalam hatinya, mungkin karena terpaksa atau takut sama tersangkanya atau gimanalah gitu...!@#$%^&&* , Menurut hasil survey yang tidak tau kebenarannya, tidak sedikit para korban yang mendongkol dalam hatinya pada saat kejadian berlangsung. Sedangkan para saksi-saksi yang berada disekitar TKP menjadikan tontonan gratis yang sangat menghibur, walaupun sesaat. (yang penulis cemaskan disini, jangan-jangan kejadian ini sudah menjadi tradisi sampai saat sekarang ini...)</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalau ditelaah dari cerita di atas, kedengarannya seperti cerita orang-orang sombong. Padahal disini ga' ada istilah sombong atau angkuh, apalagi ingin menjatuhkan harkat dan martabat orang lain. Yang ada hanyalah keakraban antara seorang kakak dengan seorang adeknya. Rasa senang antara orang yang menyuruh dan orang yang disuruh dan senang rasanya kalau bisa menyuruh mereka-mereka lagi, yang pastinya dengan niat bukan ingin menjadikan mereka sebagai pembantu apalagi TKI. Cuma permasalahannya, apakah besok-besok mereka ingin disuruh lagi ketika suatu saat mereka jalan-jalan lagi ke TKP ? hhhmmm... entahlah. Jangan-jangan kalau mereka sudah menjadi orang sukses ga' ingat lagi sama tersangka yang sering nyuruh-nyuruh dulu, mungkin sifat si tersangkanya bukan hanya suka nyuruh korbannya saja, melainkan suka bawel, pemarah, suka menghukum, suka nyoret-nyoret muka, suka nyuruh jalan jongkok, pokoknya suka-suka dia ajalah. Yang jelas kita lihat saja, apakah si korban trauma untuk berkunjung ke TKP di suatu saat nanti ? atau malahan merindukan TKP ? minimal untuk bisa melihat para tersangka-tersangkanya dan mungkin untuk mengingat pengalaman dimasa lalu yang tragis yang pernah mereka alami sebagai pengalaman berharga. Kita lihat saja langsung kejadiannya ke Teee Kaaa Peee (kata Parto OVJ)....</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pesan saya kepada pembaca, jangan pernah meniru adegan-adegan dan pengalaman-pengalaman ini dirumah atau dimanapun, apalagi sama orang yang lebih tua dari anda! Bisa-bisa membahayakan pahala anda. Cerita di atas, hanya sekedar curhatan cerita dimasa lalu saja, semuanya tergantung dari penilaian si pembaca mengenai baik atau buruknya. Saran saya, silahkan diambil yang baiknya saja dan tinggalkan diblog ini yang buruknya serta jangan pernah menceritakan lagi cerita dan kejadian ini kepada orang lain. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu lagi, bagi yang tidak mengerti dengan isi dan maksud dari cerita yang ada dalam postingan ini, silahkan cari author atau para tersangkanya dan diwawancarai saja! Dijamin ceritanya seru abis... @ayelatlabshoolpku</div>
<br />
Seri selanjutnya (Insy) "Galon Terbang"Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-17041148736038017202014-05-12T09:26:00.001+07:002014-05-14T04:58:27.517+07:00Kuliah Umum Bersama Prof. Campbell O Webb dari Arboretrum Harvard University<div style="text-align: justify;">
Kuliah sudah merupakan aktivitas rutin yang selalu saya jalani hampir setiap hari dalam kehidupan saya saat ini. Tiada hari tanpa belajar. Kali ini saya ingin sedikit berbagi cerita kepada teman-teman pada pertemuan kuliah umum tanggal 8 Mei 2014 yang lalu. <b><u><a href="http://camwebb.info/" rel="nofollow" target="_blank">Prof. Campbell O Webb</a></u></b> seorang peneliti profesional dari <b><u>Arboretrum Harvard University</u></b> telah banyak berbicara mengenai materi <i>Biodiversity Informatics</i> dan Semantik Web yang sangat-sangat membuka wawasan bagi saya untuk lebih memperdalam mengenai ilmu-ilmu dibidang Biologi secara IT dan semantik web. <br />
<a name='more'></a>Namun, setelah saya benar-benar menghayati perkuliahan yang berlangsung mulai dari pukul 09:00 - 11:00 di Kampus IPB Baranang Siang tersebut, saya melihat ada hal yang sangat saya sayangkan yang terjadi pada negara kita sendiri. <br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang <b><u>Prof. Campbell O Webb</u></b> merupakan orang luar negeri yang terlihat dari menyampaikan materi-materinya pada saat kuliah berlangsung sangat bersemangat untuk terus, terus dan terus mencari serta mendalami profesinya sebagai seorang ahli biologi dengan menghabiskan waktunya untuk menetap di daerah Borneo Kalimantan. Telah banyak pengalaman beserta penelitian yang Ia lakukan di Kalimantan dan berbagai daerah lainnya, hingga telah banyak pula mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan ilmu tumbuh-tumbuhan Biologi. Tersentak dalam hati saya berfikir dan bertanya, orang luar saja sangat antusias dengan kekayaan alam yang ada di wilayah kita, mengapa kita sendiri yang lahir di negara ini tidak berbuat lebih dari apa yang sedang dikerjakan oleh sang profesor. Sangat tidak lucu, ketika berbicara dengan orang luar mengenai kampung halaman sendiri, yang lebih banyak tahu dan berpengalaman serta yang banyak memiliki data malah sebaliknya (orang luar). Bagi saya itu merupakan hal yang sangat memalukan dan mencoreng bangsa ini. Jangankan ingin meneliti kampung orang, meneliti kampung sendiri saja tidak pernah kelar.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yah... mungkin saya harus positif thingking melihat kejadian ini. Bagi saya, pendidikan merupakan hal yang nomor satu untuk memajukan suatu negara. Jika pendidikan dinegara kita maju, pastilah banyak hal yang bisa kita perbuat. Saya tidak mau menyalahkan pemerintah karena pemerintah sudah terlalu banyak untuk disalahkan dan juga percuma. Saran saya buat teman-teman yang sedang mengecap pendidikan apakah formal maupun nonformal, marilah sama-sama kita selamatkan kekayaan bangsa kita dengan cara belajar dan meneliti lebih mendalam mengenai kekayaan-kekayaan kita tersebut, tak terkecuali untuk disegala dibidang. Kalau bisa simpan dan dokumentasikan data-data tersebut sampai ke anak cucu kita nanti agar mereka dapat melihat dan mengetahui kalau dinegara kita ini banyak menyimpan harta berharga dari alam sejak zaman nenek moyang dulu.
<br />
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Ng9xOTCJtVo/U3Auj2Zi2_I/AAAAAAAAAsI/dzAs8KPLHms/s1600/Kuliah+Umum+Biodiversity+Informatics+with+Campbell+Webb.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Ng9xOTCJtVo/U3Auj2Zi2_I/AAAAAAAAAsI/dzAs8KPLHms/s320/Kuliah+Umum+Biodiversity+Informatics+with+Campbell+Webb.jpg" height="267" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto Bersama Prof. Campbell Webb Saat Usai Perkuliahan <br />
(Saya posisi berdiri kedua dari sebelah kanan, Prof. Camp posisi no.6 dari kiri)</td></tr>
</tbody></table>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-1996262244948378322014-04-16T17:00:00.000+07:002014-04-16T17:00:06.894+07:00Permainan Rakyat Adu Biji Karet Di Kampus<div style="text-align: justify;">
Setelah menyelesaikan kelas Analisis Jaringan Komputer, kamipun langsung bergegas ke kantin Ilkom untuk mengisi kampung tengah. Karena tidak ada perkuliahan lagi, kamipun perginya agak sedikit menyantai. Yah... sekitar sepuluh oranglah. Dipertengahan jalan, salah seorang teman iseng mengambil biji karet yang bertaburan di jalanan yang tidak jauh berada di areal pohon karet (kalau di kampung saya namanya biji para), diambilnya dan rupanya teman-teman yang lain juga pada kepincut untuk ikut mencari biji karet tersebut, termasuk saya. Rupanya, teman yang pertama mengambil biji karet tersebut mengajak teman saya yang lainnya yang juga ikut mencari biji tersebut untuk di adu kekuatannya, di tindih atas bawah, setelah itu di tekan/tokok dengan menggunakan tangan, siapa yang pecah dia kalah.<br />
<a name='more'></a></div>
<span style="text-align: justify;">Melihat uniknya permainan tersebut, sayapun otomatis ikut dalam permainan tersebut, namun biji yang saya punya tidak sekuat biji karet yang dimiliki oleh teman-teman saya yang lain. Dan sebenarnya, yang lebih membuat saya tidak habis pikir adalah, kok pengen ya teman-teman saya melakukan permainan tersebut, sampai-sampai ada yang sengaja memasukkan dirinya ke parit kecil yang kering tidak berair untuk mengadu bijinya dengan biji teman-teman yang lain. Memang sih permainannya unik, namun yang lebih unik lagi permainan tersebut dimainkan oleh orang-orang yang sedang menjalani pendidikan S2, alias sudah pada berumur semua. Ini yang membuat saya tertarik untuk mendokumentasikan kejadian tersebut di HP saya melalui video (Maaf videonya ga' bisa saya upload).</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hikmah yang bisa diambil untuk pengalaman saya hari ini bersama teman-teman diantaranya adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Mengingat kembali memori silam sewaktu kecil dalam bermain biji karet</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Melestarikan kembali permainan rakyat jenis "Adu Biji Karet"</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Menyembuhkan stress perkuliahan</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Melupakan sejenak usia tua</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Menambah keakrabah sesama teman</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Melatih kemampuan strategi personal</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Melatih kepercayaan diri</div>
<div style="text-align: justify;">
8. Menghibur teman-teman yang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
9. Melatih otot tubuh khususnya tangan (bagi yang melakukan eksekusi permainan)</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Sharing ilmu bagi teman-teman yang belum tau dengan permainan tersebut, terutama memperkenalkan kepada internasional kalau di Indonesia ada permainan rakyat "Adu Biji Karet", minimal orang Thailand tau kalau di Indonesia ada permainan jenis tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
11. Dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhir kata, ini hanya sekedar curahan hati saya hari ini. Dan bagi teman-teman yang keberatan silahkan kasi komentar di bawah ini. Salam kompak Ilkom 2013...</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-80309607573838228452014-04-14T17:19:00.002+07:002014-04-14T17:19:39.919+07:00Selamat Ujian Nasional Buat Adek-adek SMA dan SMK Serta MA<div style="text-align: justify;">
Hari ini merupakan hari yang menjadi salah satu hari penentu bagi para siswa-siswi yang duduk dibangku sekolah tingkat atas. Saya masih teringat saat saya duduk dibangku sekolahan 11 tahun yang lalu yang sedang melaksanakan Ujian Nasional bersama teman-teman yang lain. Suasana senyap namun ramai, hening, tegang bercampur menjadi satu pada saat mengerjakan soal-soal yang diberikan kepada kami. Dengan kondisi dan situasi seperti itu ditambah lagi dengan wajah-wajah Bapak/Ibu pengawas dalam mengawasi kami semakin menambah kegelisahan dalam mengerjakan soal-soal tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Namun sekarang tidak terasa. Regenerasi telah terjadi dan saatnya adek-adek saya yang mengalami hal tersebut. dengan merasakan hal yang sama seperti pada hari ini, saya ingin mengucapkan selamat ujian buat adek-adek saya yang sedang menjalankan Ujian Nasional pada pagi hari ini diseluruh Indonesia dan selamat berjuang demi masa depan. Semoga apa yang telah di pelajarai selama hampir 3 tahun bisa menjadi modal untuk membangun bangsa dan membantu kelulusan ujian adek-adek sekalian, khususnya buat adek-adek TKJ Labschool Pekanbaru. Manfaatkan ilmu-ilmu yang telah pernah dipelajari untuk menyelesaikan soal-soal ujian tersebut. Don't give up and keep spirit... I Love u all...</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-23819737145837887332014-04-14T17:06:00.001+07:002014-04-14T17:06:52.013+07:00Teringat Untuk NGeblog Lagi<div style="text-align: justify;">
Sudah lama tidak mengupdate lagi blog kesayangan ini. Tergerak hati disela-sela waktu kosong setelah bangun dari tidur siang untuk mengupdate apa yang bisa diupdate sambil menunggu waktu yang tepat untuk mengerjakan tugas kuliah. Teringat dengan blog ini sewaktu saya pulang dari jalan-jalan ke Kebun Binatang Ragunan Jakarta, bahwasanya waktu yang kosong yang singkat, apalagi dalam kondisi santai atau menunggu sesuatu, mungkin lebih positif jika diisi dengan kegiatan blogging, apalagi blog yang satu ini sudah hampir merasa dikucilkan gara-gara yang empunya sudah enggan untuk mengupdate sesuatu baginya. Ya... sudahlah, mungkin mulai hari ini saya coba berusaha untuk memulai kembali kegiatan ngeblog saya sebagai seorang blogger yang lebih utama cinta dengan blog yang satu ini. (mode: curhat)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-3353011062029209352014-03-31T17:57:00.000+07:002014-04-14T18:00:27.567+07:00Pembuktian Keberadaan Sang Pencipta Alam Semesta<div style="text-align: justify;">
Sistem adalah interaksi sinergis antar komponen fungsional yang dirancang dan dibangun untuk mencapai tujuan tertentu. Maka sistem tidak mungkin terjadi secara kebetulan, dengan sendirinya, atau terjadi dengan tiba-tiba. Sistem pasti terjadi melalui proses desain yang memilki kaedah, tahapan dan tujuan yang jelas. Alam semesta dengan segala isinya termasuk ekosistem, demikian juga peredaran planet dan aneka makhluk termasuk manusia adalah sistem; jika bukan pasti tidak ada keteraturan yang kita bisa amati, pelajari dan manfaatkan. </div>
<a name='more'></a>Sementara dari keteraturan alam ini banyak ilmu yang telah dikembangkan dan diaplikasikan dalam kehidupan. Jadi pasti ada yang merancang dan ada yang menciptakan. Kalau semua obyek dan fenomena yang ada di bumi ini dipandang sebagai proses alamiah yang terjadi dengan sendirinya itu adalah inkonsistensi berfikir ilmiah dalam kaedah ilmu sistem (<i>system science & theory</i>). Tanaman-tanaman atau hewan tertenu tidak akan jadi obat untuk suatu penyakit tertentu sebelum diramu dan dirancang dengan kaedah, tahapan dan tujuan yang jelas. Tidak mungkin obat jadi dengan sendirinya. Ini hanya tinggal keketerbukaan hati menerima bahwa Allah (Pencipta Alam Semesta ) itu memang terbukti ada.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>The system is a synergistic interaction between the functional components that are designed and built to achieve a specific goal. Then the system is unlikely to occur by chance, by itself, or occur suddenly. The system must have happened through the design process comprising a set of rules, stages and clear objectives. The universe and everything in it, including the ecosystem as well as the movement of the planets and the various creatures including humans are representing a system; otherwise there would be no order (regularity) that we can observe, learn and use. In fact the regularity of the observable natural phenomena have inspired the development of science and theories applicable for life. Therefore, there must be a creator (designer) of as o-called system. If a set all objects and phenomena that exists in this earth is viewed as a natural process that occurs by itself, it is truly the inconsistency of scientific thinking according to system science & theories. Certain plants or animals will not be a cure for a particular disease before they are mixed and designed by an expert. Hence, absolutely impossible that a drug exists by it self, doesn't it?. It's just a matter of openness of our heart to accept that God (the Creator of the Universe) that is proven to exist.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Sumber: <a href="https://www.facebook.com/kudang.seminar" rel="nofollow" target="_blank">Kudang Boro Seminar</a>)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-68474958475820687552014-02-10T17:39:00.000+07:002014-04-15T17:41:41.109+07:00Mati Bukanlah Akhir Dari Segalanya<div style="text-align: justify;">
Ada yang berfikir bahwa jika manusia mati itu atau ketika kiamat terjadi adalah akhir dari segalanya dan tiada lagi kehidupan dan pertanggungjawaban. Berfikir seperti itu esensinya merendahkan derajat manusia yg diciptakan dengan segala kecerdasan dan kemerdekaan dan otonomi memilih jalan hidupnya karena sudah diberi semua sarana dan pengetahuan yang membedakan antara yang hak dan bathil. Lalu apakah manusia tidak akan diadili akan perbuatannya selama hidup didunia? Apakah disamakan manusia berakal dengan hewan, tanaman atau benda mati yang tak berakal? Siapapun tidak ada yg lepas dari pengadilan Allah. Kalau masih belum percaya dan perlu bukti, tunggulah kematian atau kiamat terjadi; pasti bukti akan ditepati. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>There is the thought that if a man dies or when the apocalypse occurs it is the end of everything, no longer life and no accountability.Thinking that way essentially humiliates a human being who is created with high intelligence, independence and autonomy of choosing a way of life because it has been given all the tools and knowledge that distinguishing between right and wrong. Then is it possible the man will not be judged by his Creator for his actions during life on earth? Would it be equalized between human who has intelligence with animals, plants or inanimate objects that have no (much less) intelligence? Definitely, anyone will not escape from the judgment of God. If you still do not believe and need proof, just wait for death or apocalypse occurs; definite proof will be honored. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Sumber: <a href="https://www.facebook.com/kudang.seminar" rel="nofollow" target="_blank">Prof. Kudang Boro Seminar</a>)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-27398910725864616662014-01-01T17:51:00.000+07:002014-04-15T17:52:19.331+07:00Planning Target Baru di Tahun 2014<div style="text-align: justify;">
Tahun 2014 merupakan tahun baru dimana saya memasang target baru yang saya rencanakan untuk di jalani di tahun 2014 ini. Tidak hanya itu, planning yang saya buat sebagai motivasi dan tujuan hidup saya kedepan nanti tidak hanya terfokus dalam jangka waktu pendek saja. Rencana untuk jangka panjang juga telah saya persiapkan dengan mempertimbangkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas hidup saya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di dinding kamar kos dimana tempat saya tinggal, selembar kertas bertuliskan beberapa point penting yang menurut saya harus dicapai agar kedepannya nanti saya dapat mengukur kemampuan dan InsyaAllah akan meraih kesuksesan jika apa yang telah saya planningkan tercapai. Mungkin teman-teman yang lain juga memiliki planning hidup yang telah direncanakan dengan matang. Sama halnya seperti saya yang harus mempunyai arah dan tujuan dalam hidup ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mudah-mudahan apa yang telah saya planningkan ini dapat menjadi motivasi bagi diri pribadi saya dan bagi teman-teman pengunjung serta dapat tercapai di tahun 2014 ini dan di tahun-tahun berikutnya. Keep spirit and don't give up....</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-6678019260216011772013-12-10T17:51:00.000+07:002014-04-14T17:52:46.593+07:00Manusia Adalah Makhluk Yang Memiliki Tujuan<div style="text-align: justify;">
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan, tujuannyalah yang menentukan arah dan perjuangan hidupnya. Setiap diri bisa memiliki kesempatan dan halangan yg berbeda tapi tidak boleh menyerah dalam mencapai tujuan mulianya. Manusia yg tujuan hidupnya hanya terbatas untuk dunia maka dunialah kebahagian & kepuasannya, barang siapa yg tujuan hidupnya membentang sampai akhirat maka akhiratlah kebahagian & kepuasannya. Ingatlah dunia itu fana & akhirat itu abadi.
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="text-align: justify;">
A human is a creature that has a goal (goal-oriented), then the man’s goal determines the direction and struggle of his life. Each one may have different opportunities and impediments, nevertheless he should not give up in achieving the noble objective (goal). If the goal is confined to the world then the world is his happiness and satisfaction; If the goal is extended to the hereafter then the hereafter is his happiness and satisfaction. Remember the world is ephemeral and the hereafter is eternal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Sumber: <a href="https://www.facebook.com/kudang.seminar" rel="nofollow" target="_blank">Kudang Boro Seminar</a>)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-71836296531342617282013-11-10T17:49:00.000+07:002014-04-14T17:50:01.694+07:00Keburukan Bagi Orang Yang Bersalah Tidak Mau Bertaubat (Meminta Maaf)<div style="text-align: justify;">
Keburukan bagi orang yang bersalah adalah tidak mau bertaubat (meminta maaf). Bertambah lagi keburukannya jika mencari-cari alasan pembenaran atas kesalahannya. Bertambah lagi keburukannya jika kesalahannya di rekayasa untuk ditampilkan sebagai kesalahan orang lain. Begitulah suatu penyakit jika tidak segera diobati akan terus bertambah-tambah. Allah berfirman: "Fi quluubihim maradhuun fazaadahumullahu maradhaan = Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit itu". </div>
<a name='more'></a>Maka penyakit itu sedini mungkin harus diobati/dibersihkan agar tidak menjadi efek buruk yang berlipat berganda.<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Sumber: <a href="https://www.facebook.com/kudang.seminar" rel="nofollow" target="_blank">Kudang Boro Seminar</a>)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7040158160230304845.post-4861463714701422772013-10-10T17:45:00.000+07:002014-04-14T17:46:45.012+07:00Hukum Mengangkat Anak Asuh<div style="text-align: justify;">
Mengangkat anak (anak asuh) tidak diharamkan tapi menghilangkan jejak garis keturunan orang tua sebenarnya (yang sah) dari si anak diharamkan, apalagi memberi nama anak angkat dg tambahan "bin" (anak laki) atau "binti" (anak perempuan) dari orang yang mengangkat (mengasuh) anak tsb. Penghilangan jejak/tali nasab (garis keturunan) ayah yg sah adalah pelanggaran thd hukum agama dan akan berimplikasi pada kekacauan & pelanggaran thd hukum agama yang lain seperti hukum waris, hukum nikah, hukum perwalian. Dengan demikian wali nikah seorang anak asuh/angkat wanita adalah walinya yang sah dari garis keturunan ayah yang sah dari si wanita, bukan bapak angkatnya atau yg selainnya. Taat & takutlah kpd Allah SWT selagi di dunia, karena akan menjadi kebaikan yg berlimpah di akhirat kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(Sumber: <a href="https://www.facebook.com/kudang.seminar" rel="nofollow" target="_blank">Kudang Boro Seminar</a>)</div>
Tengku Khairil Ahsyarhttp://www.blogger.com/profile/03517611861583355703noreply@blogger.com0