Anak antara umur 2-5 tahun sering ketika ingin membantu orang tuanya menyapu atau menyuci, atau membersihkan lantai justru dipandang menggangggu sehingga kerap kali dilarang oleh orang tuanya bahkan malah dimarahi. Padahal dengan segala keterbatasan akal tsb sianak sebetulnya sedang mendapat ilham dan sedang belajar bekerjasama. KAlau cara melarangnya orang tua terhadap anak yg sedang ingin ikut membantu tsb tidak baik dan tidak bijak, bisa jadi si anak sampai dewasa tidak memiliki rasa (sense) untuk membantu atau bekerjasama dg orang lain, karena terkesan selalu dilarang dan dimarahi. MEstinya ada cara yang bijak untuk mengarahkan anak sesuai kadar akal dan pengetahuan sia anak.
AJaran agama juga memerintahkan kita untuk mendidik anak/seseorang itu sesuai kadar kemampuannya akal dan pengetahuannya. Yang lebih harus dikhawatirkan lagi adalah melarang dan memarahi anak untuk ikut ke masjid! Si anak bingung kenapa tidak boleh ikut ke masjid? Sangat duka sekali kalau sampai dewasa si anak tidak suka datang ke masjid atau tidak cinta masjid. Maka disinilah perlunya kepandaian dan kebijakan orang tua dalam mendidik anak. Anak itu lahir dalam keadaan fitrah (bersih) ibarat kertas putih, orang tuanyalah yang memberi warna pada kertas tsb, warna baik atau yang buruk.
(Sumber: Prof. Kudang Boro Seminar)
Comments :
0 Comments to “Mendidik Anak Sesuai Dengan Kemampuan Akan dan Pengetahuannya”
Post a Comment