Share to Facebook

Friday, November 19, 2010

Pengalaman Koki Si Pemasak Daging Kurban

Pada waktu postingan ini diterbitkan, saya masih dalam keadaan sehat wal'afiat, tak kurang satu apapun, hanya sedikit kurang yakin dengan apa yang akan dikerjakan malam ini. Dan pada waktu postingan ini sedng diterbitkan, saya juga sedang menyempatkan diri untuk melatih kepiawaian saya dalam hal memasak (ce ileee, udah kaya bakat terpendam aja loh !). Jatah daging kurban yang saya terima tadi sore (banyak coi, 3 kantong, sekitar 4 kiloan juga) sedikit saya pisahkan untuk dibawa pulang, sekitar 3 potong sedang (kurang lebih setengah kilo) dan selebihnya saya antar ke tempat adek saya yang berada dipanam.

Jarang-jarang saya bisa menyalurkan bakat terpendam seperti ini, untuk menjadi Koki handal dalam hal masak-memasak. Dan kali ini saya akan mencoba memberanikan diri untuk memasak daging kurban dan Insyaallah akan dijadikan masakan DENDENG BALADO CAH AYEL. Semua persiapan sudah dipersiapkan mulai dari peralatan memasak, bumbu-bumbu (bawang udah dipotong, bumbu yang lain udah dihaluskan), kompor, ruangan untuk masak, sampai daging yang telah dibersihkan dan dipotong kecil agar pada saat direbus akan merata resapan bumbunya.

Sejak paragraf pertama dan kedua ini diketik, saya masih dalam keadaan sadar menunggu rebusan dengan harapan agar bumbunya meresap ke daging biar lebih terasa enak, itu terjadi diperkirakan sekitar jam 00:00 dini hari tanggal 18 November 2010.

Tapi... sejak paragraf keempat ini diketik, rasa kurang yakin saya rupanya terbukti setelah panci yang terletak diatas kompor listrik terabaikan gara-gara ketiduran, dan terbangun dari tidur kira-kira hampir 5 jam sejak mulai merebus daging tersebut. Alhasil, saya mendapatkan sebuah aroma yang tak sedap dengan panci yang tangkai pemeganggnya udah meleleh (padahal anti panas loh!), warna isi dalamnya udah berwarna hitam gosong (lengket pulak lagi, akibat plastiknya meleleh) alias kehangusan dan sebuah ember yang biasanya saya gunakan buat mencuci pakaian sepertinya sudah tidak bisa digunakan lagi karena berlubang besar.

Pada saat saya melihat isi yang ada dalam panci, ternyata saya tidak menemukan daging yang sudah saya potong yang beratnya diperkirakan setengah kilo itu. Yang ada hanya bara api berwarna merah dengan bentuk yang tidak mirip dengan daging sebelumnya dan memiliki aroma yang pastinya tak sedap untuk dicium. Sungguh pengalaman yang memilukan bagi seorang koki Si pemasak daging kurban... ha..ha..ha... Cobaan... lain kali coba lagi ah... (gambarnya ga' mau saya tampilkan disini, yang jelas panci koki ga' bisa di pake lagi)

Comments :

13 Comments to “Pengalaman Koki Si Pemasak Daging Kurban”

non inge said...
on 

heyuh.... akibat ketiduran...
aku kalo ngerebus apa2 ndak berani ninggal tidur, walo harus nunggu sejam mending ditungguin dah >.<

suryadi yusuf said...
on 

Tugas MULOK PHP sudah saya kerjakan. tolong di periksa

Marda Arauf said...
on 

kk tugas saya sudah slesai di kerjakan...
tolong di periksa,,,
terimakasih,,,,,,,,,

nahdyah said...
on 

kak tugas mulok dah di kerjakan...

Lisa Ariska said...
on 

kak . tugas mulok udah dikerjakan..

Azmi Shiddiq said...
on 

kak ..tugas mulok udah siap ...bisa di cek ..

Learn To Share said...
on 

kak tugas mulok saya udah siap..
silahkan di cek..
trima kasih..

DeaVani said...
on 

kak tugas mulok dah selesai
mohon di cek

Tipanilla erisman said...
on 

kak tugas mulok nya udah selesai.

edwin said...
on 

kak tugas saya sudah selesai malam jumat..
tapi baru komen sekarang tempat kk..
terimakasih..

MENONE said...
on 

wkwkwkwkwkwkwkwkwk............seharusnya pki larm to sob hehehehehehehehe...

Ammar said...
on 

kak...
tgaz mulok dh siap....
bsa d cek

Roy Satrio said...
on 

kak . tugas mulok sudah selesai .

 

Copyright © 2014 by Tengku Khairil Ahsyar