Share to Facebook

Sunday, March 23, 2008

Hidup Diperantauan

Hidup jauh diperantauan bukan berarti jauh dengan ilmu yang akan dicapai. Pantai yang indah, keluarga, kerabat-kerabat, teman-teman bermain, kenang-kenangan yang mesra yang pernah dilakaukan dikampung halaman hanyalah dijadikan pengobat rindu bila teringat dengan rumah dikampung halaman. Kadang kala lagu-lagu melayu dan lagu-lagu malaysia bisa juga dijadikan obat penawar rindu walaupun suasananya udah berbeda.

Hidup diperantauan bukan berarti kita tidak bisa berbuat apa yang kita inginkan, apalagi yang berhubungan dengan apa yang kita gemari. Semua yang kita inginkan tergantung dari semua usaha yang kita lakukan. Diawali dengan niat lalu dilakukan dengan usaha dan disokong dengan doa itu saja sudah merupakan modal utama untuk meraih apa yang kita inginkan, asalkan niat awalnya baik dan banyak mendatangkan manfaat buat kita dan bahkan untuk oranglain baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Diawali dengan niat yang tertanam dihati, sudah sangat membantu sekali dalam menjalankan hidup ditanah orang, ibarat orang menjahit ada polanya. Walaupun pada awalnya ingin menetapkan niat tersebut banyak sekali pertimbanga-pertimbangan yang harus diperhatikan, diantaranya keluarga, para sahabat, seorang gadis yang dicintai, keuangan, kondisi pribadi sampai kampung halamanpun menjadi pertimbangan juga pada saat itu. Tapi dengan berfikir panjang akhirnya semua pertimbangan yang ada mampu memberikan jawaban kemana arah yang harus ditempuh.

Bak orang mengatakan, orang Minang merantau tidurnya di pasar, orang Medan merantau tidurnya di loket-loket sedangkan orang Melayu tidurnya di rumah abang. Memang sepintas lalu didengar tidak berpengaruh apa, tapi menurut pribadi orang Melayu bisa saja hal tersebut merupakan sindiran yang keras buat orang Melayu yang merantau.
Sebenarnya menurut pribadi saya itu bukanlah merupakan sindiran ataupun istilah yang biasa kita dengar untuk membandingkan kebiasaan antar suku, akan tetapi kata-kata diatas merupakan cambuk bagi saya untuk lebih berani hidup mandiri. Bersyukur dengan kata-kata diatas, karena dapat menyadarkan saya akan kebiasaan-kebiasaan malas yang mungkin selama ini bisa jadi terbawa dengan kebiasaan saya sehari.

Yang jelas... apa yang menjadi tujuan hidup kita dimasa depan nanti hendaknya diusahakan sekarang, selagi masih ada napas tersisa buat hidup dihari tua nanti. Yang jelas dengan modal niat, usaha keras dan doa mudah-mudahan apa yang akan dicapai dapat diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Amin...

Keyword :
Tengku Khairil Ahsyar, tengku, khairil, ahsyar, irel, ayel, tengkukhairil, singkep, Dabo Singkep, putra daerah, sekop darat, Kabupaten Lingga, Daek Lingga, Provinsi Kepri.

Comments :

0 Comments to “Hidup Diperantauan”

 

Copyright © 2014 by Tengku Khairil Ahsyar